Rabu 20 May 2015 21:53 WIB

Kementerian BUMN Tunjuk Sarwono Sebagai Komisaris PT EMI

Sarwono Kusumaatmadja
Foto: Republika/ Wihdan
Sarwono Kusumaatmadja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengangkat kembali Sarwono Kusumaatmadja sebagai komisaris PT Energy Management Indonesia (Persero). Pengangkatan kembali Mantan Menteri Eksplorasi Kelautan Indonesia di era Presiden Abdurrahman Wahid ini diharapkan mampu menambah daya saing PT EMI. Terutama, menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA ) yang akan diberlakukan pada akhir 2015 .  

Direktur Utama PT Energy Management Indonesia, Aris Yunanto menyatakan bahwa pengangkatan kembali Sarwono  sebagai komisaris akan berdampak positif bagi perkembangan usaha.“Pengangkatan beliau (Sarwono) menjadi energi baru bagi EMI untuk bangkit dan menjadi leader dalam konservasi energi dan air di tanah air. Keputusan Pemerintah ini menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam menjadikan EMI menjadi BUMN yang sehat dan setara aset dan profitnya dengan BUMN Energi lainnya,” ujar Aris kepada media (Selasa 19/5).

 

Diangkat kembali menjadi komisaris di BUMN yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan tentu bukan sebuah hal yang mudah . Meski begitu Aris meyakini bahwa masuknya Ir. Sarwono  kedalam jajaran komisaris PT EMI akan menjadi sebuah tambahan kekuatan yang sangat berharga bagi PT EMI .

 

Sarwono sendiri bukan merupakan professional baru dalam bidang pemerintahan dan perusahaan Negara. Semenjak era Presiden Soeharto hingga SBY pria lulusan Institut Teknologi Bandung ini dipercaya menjabat posisi posisi penting didalam pemerintahan, tak kurang 3 jabatan menteri sudah pernah diisi olehnya  mulai dari Menteri Negara Pendayaan Aparatur Negara masa jabatan 1988 – 1993 , Menteri Lingkungan Hidup 1993 – 1998 , dan  Menteri Eksplorasi kelautan Indonesia 1999 – 2001,

Ditemui menjelang pengangkatan kembali dirinya menjadi komisaris PT EMI . Sarwono menjelaskan bahwa dirinya berharap dibawah kepemimpinan Aris Yunanto, PT EMI mampu bangkit dan bersaing sehingga menjadi BUMN penting di Indonesia . Mengingat keberadaan energi di Indonesia saat ini mengalami keadaan berbahaya akibat pencemaran, eksploitasi berlebihan, dan Mafia Migas. Sehingga EMI sebagai perusahaan konservasi diharapkan mampu menjawab dan memberikan solusi bagi pengelolaan energi secara efektif dan efisien di Indonesia

 

“Saya sudah tua. Saya mau hidup lebih memberi manfaat bagi orang banyak. EMI sangat prospektif di masa depan dengan mengelola dan mengkonservasi energi dan air. Tentu banyak pahalanya” Ujar Sarwono menutup pembicaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement