Ahad 17 May 2015 16:11 WIB

Indonesia Diminta Genjot Ekspor ke India

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Indira Rezkisari
Proyeksi Ekspor Kayu dan Produk Kayu: Pekerja mengangkut kayu di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (12/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Proyeksi Ekspor Kayu dan Produk Kayu: Pekerja mengangkut kayu di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah disarankan untuk menggenjot ekspor ke India. Sebab, perekonomian India sedang tumbuh pesat sehingga bisa menjadi peluang meningkatkan kinerja perdagangan.

"Kita harus bisa memanfaatkan pertumbuhan ekonomi India dengan memperbanyak ekspor ke sana. Prospek ekonomi India sedang bagus-bagusnya," kata pengamat Institute for Develompment of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri, Ahad (17/5).

Ahmad mengatakan, India menjadi salah satu negara yang ekonominya tidak terganggu dengan perlambatan ekonomi global seperti turunnya harga komoditas dan penguatan dolar Amerika Serikat. Sejumlah survei dari lembaga internasional memprediksi ekonomi India akan tumbuh 8,1 persen selama tahun 2015-2016.

"Industri dan daya beli masyarakat India sedang tumbuh. Ini bisa kita manfaatkan untuk menyediakan kebutuhan mereka," ujarnya.

Meningkatkanya pertumbuhan ekonomi India bisa terlihat dari melonjaknya permintaan impor. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia ke India terus meningkat.

Dari 13 negara tujuan utama, peningkatan nilai ekspor paling tinggi terjadi ke India sepanjang Januari-April 2015 sebesar 13,38 persen dibanding periode sama tahun lalu. Kemudian disusul ekspor ke Taiwan yang naik 8,91 persen dan Malaysia 5,45 persen. Sementara ekspor ke 10 negara tujuan utama lainnya mengalami penurunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement