Jumat 15 May 2015 10:52 WIB

Pemerintah Belum Putuskan Impor Beras

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menteri PU - Pera, Basuki Hadimoeljono (ketiga kiri) dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (keempat kiri) melihat proses panen padi dengan mesin panen (combine harvester) saat panen raya di desa Kedokangabus,
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menteri PU - Pera, Basuki Hadimoeljono (ketiga kiri) dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (keempat kiri) melihat proses panen padi dengan mesin panen (combine harvester) saat panen raya di desa Kedokangabus,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan, hingga saat ini pemerintah belum mengambil keputusan untuk melakukan impor beras.

Ia mengemukakan, pemerintah masih melihat kemampuan Perum Bulog untuk menyerap beras sebagai stok di gudang-gudangnya.

“Mereka melihat sampai sekarang, dengan kemampuan mereka, melihat mereka dapat menyerap,” katanya, Jumat (15/5).

Menurut Menteri BUMN itu, sampai hari ini Bulog mempunyai 1,2 juta ton beras. Ia menilai hal itu sudah cukup baik.

“Kita harapkan per hari ini  sekarang mereka sudah bisa menyerap sampai 35 ribu ton,” ujarnya.

Namun Rini menyampaikan, kalau dilihat tampaknya panen kali ini tidak seperti tahun lalu yang bisa panen serentak.

“Memang bulan April kemaren termasuk paling besar tapi di Mei, di Juni ini ada terus,” papar Rini.

Meskipun demikian, Menteri BUMN itu mengisyaratkan kran impor beras belum tertutup.

“Bapak Presiden sudah mengatakan kalau memang nantinya perlu toh dengan cepat kita bisa mengimpor,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement