REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (15/5) pagi, bergerak melemah sebesar sembilan poin menjadi Rp 13.074 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.065 per dolar AS.
Sementara itu, Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka naik sebesar 6,29 poin, mendapat sentimen positif dari bursa saham global yang mayoritas bergerak dalam area positif. IHSG BEI dibuka naik 6,29 poin atau 0,12 persen menjadi 5.252,42, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,59 poin (0,18 persen) ke level 912,58.
"Kenaikan bursa saham global dan regional memberikan dampak positif pada bursa saham di dalam negeri, indeks BEI masih mampu tercatat menguat di tengah kekhawatiran atas ketidakpastian pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar serta melambatnya kinerja sebagian besar emiten di Indonesia," kata analis Samuel Sekuritas Akhmad Nurchyadi.
Ia menambahkan bahwa beberapa saham berkapitalisasi besar yang nilainya cenderung masih di bawah harga fundamental, diperkirakan dapat memberikan sebuah pendorong penguatan pada IHSG BEI. "Namun di sisi lain, penguatan IHSG BEI dapat dijadikan sebagai momentum oleh sebagian pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung," katanya.
Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan bahwa IHSG yang dalam dua hari terakhir ini membukukan kenaikan berpotensi dibayangi oleh aksi ambil untung oleh sebagian pemodal. Ia mengharapkan bahwa mata uang domestik bergerak dalam kisaran stabil, setidaknya situasi itu dapat menambah akumulasi sentimen positif yang muncul dari bursa saham ekternal.