Jumat 15 May 2015 09:26 WIB

Tak Jadi Naikkan Harga BBM, Ini Alasan Pertamina

Rep: Sonia Fitri/ Red: Esthi Maharani
Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Grogol, Jakarta, Selasa (28/4)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Grogol, Jakarta, Selasa (28/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina meralat penetapan penyesuaian dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi per 15 Mei 2015. Alasannya, perusahaan ingin mencari tataran waktu yang lebih pas. Tak hanya itu, pertamina juga menginginkan ada informasi yang lebih jelas terkait kebijakan tersebut sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran di tengah masyarakat.

"Ya pada intinya kemarin juga sempat ada beredar kabar simpangsiur soal kenaikan BBM bersubsidi, itu menimbulkan pertanyaan, itu yang kita selesaikan," kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Perusahaan Pertamina Wianda Pusponegoro dihubungi pada Jumat (15/5).

Ia menegaskan, ralat dilakukan supaya ke depannya tidak lagi ada kerancuan jenis BBM bersubsidi dengan BBM komersil. Ia pun menegaskan masyarakat harus diberikan penjelasan bahwa Pertamina memang berwenang melakukan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi.

Sebelumnya, Pertamina sempat kembali menetapkan kenaikan harga untuk BBM non subsidi untuk sejumlah jenis tertentu per 15 Mei 2015 mendatang yang kemudian dibatalkan hari ini.

Dalam keputusan sebelumnya, Pertamina berencana menaikkan harga Pertamax Plus menjadi Rp 10.550 dan Pertamax biasa naik Rp 800 per liter menjadi Rp 9.600, Pertamina Dex menjadi Rp 12.200 per liter, Premium tetap alias tidak mengalami kenaikan yakni Rp 7.400 dan Biosolar keekonomian menjadi Rp 9.200 per liter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement