REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembubaran anak usaha PT Pertamina (Persero) di bidang perdagangan minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) dinilai tidak efektif. Pasalnya, para pemimpin Integrated Supply Chain (ISC) banyak yang mantan Petral.
Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies Marwan Batubara mengatakan, tata kelola migas harus dibenahi di Pertamina. ''Istana juga harus berbenah,'' kata dia kepada Republika, Kamis (14/5).
Menurut Marwan, penumpasan mafia migas tidak hanya bisa difokuskan di Pertamina. Namun, ke seluruh lini yang bersinggungan dengan kegiatan migas.
Dia menerangkan, karena itu istana atau Presiden Joko Widodo harus menunjukkan keseriusan dalam memberantas mafia migas pula.
Marwan menegaskan, para petinggi di ISC harus dipastikan bersih dari kegiatan mafia migas.