REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perusahaan jasa pengiriman PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menganggap bisnis online bekontribusi pada jasa pengiriman barang di Indonesia, khususnya dari sisi peningkatan omzet.

"Pertumbuhan jasa logistik ini cukup terbantu dengan semakin bertumbuhnya "e-commerce" atau bisnis online yang akhir-akhir ini sangat menjamur di kalangan masyarakat," kata CEO JNE Logistics Johari Zein di Semarang, Rabu (13/5).

Menurutnya, karena kontribusi dari bisnis tersebut, pada 2014 realisasi transaksi JNE untuk tingkat nasional sudah mencapai Rp 2,7 triliun. Bahkan, untuk tahun ini pihaknya optimis target pertumbuhan 50 persen dapat tercapai.

Target tersebut meningkat dibandingkan dengan target tahun lalu yang mencapai 40 persen. Pihaknya mengaku optimis karena target tahun lalu dapat terealisasi.

"Kami optimistis target ini akan tercapai mengingat ekonomi Indonesia secara nasional yang terus tumbuh. Pada kuartal I/2015 kemarin tercatat ekonomi nasional mengalami pertumbuhan sebesar 4,71 persen," katanya.

Sementara itu, untuk mengimbangi volume pengiriman yang semakin besar pihaknya juga berupaya meningkatkan infrastruktur, salah satunya membuka cabang semakin banyak. Langkah tersebut dilakukan agar volume pengiriman melalui JNE terus tumbuh.

Bahkan, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas pelayanan, pihaknya juga melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada pertengahan tahun 2016 mendatang. "Dari IPO ini kami berharap bisa mendapatkan dana hingga Rp 2-3 triliun yang ke depan akan kami gunakan untuk pengembangan infrastruktur," katanya.

Salah satu rencana yang akan dilakukan dalam rangka pengembangan infrastruktur tersebut adalah membangun jalur distribusi khususnya untuk pulau Jawa-Sumatera.

Ikuti Whatsapp Channel Republika