REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi melemahnya kurs rupiah yang kembali menembus Rp 13 ribu lebih, Bank Indonesia berkomitmen untuk selalu menjaga stabilitas kurs.
"Bank Indonesia selalu ada di pasar menjaga stabilitas kurs. Bahkan juga stabilitas pasar Surat Berharga Negara," tegas Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), Mirza Adityaswara, melalui layanan pesan singkat, Minggu, (10/5).
Ia menjelaskan, stabilisasi di sini artinya melakukan intervensi di pasar valas, serta pasar Surat Berharga Nasional (SBN). Perlu diketahui, saat ini hanya BI yang menjual dolar.
Sebelumnya, BI pun memastikan pertumbuhan penyaluran kredit di industri perbankan di Indonesia akan lebih tinggi. Dengan begitu, bisa mendorong berjalannya proyek infrastruktur Pemerintah.