Sabtu 09 May 2015 01:00 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II akan Dibantu Momen Puasa dan Lebaran

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Belanja Lebaran/ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika
Belanja Lebaran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Ekonom Samuel Asset Manajemen, Lana Soelistianingsih menyatakan, dalam jangka pendek akan ada gangguan pada rupiah. Hanya saja pemerintah juga harus pikirkan jangka menengahnya.

"Mungkin di jangka pendek ini kita nggak bisa berbuat banyak, tapi untung di triwulan kedua ini, kita ada faktor musim, yaitu puasa dan lebaran," jelas Lana saat ditemui di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat, (8/5). Menurutnya, meski daya beli masyarakat agak terganggu, tapi saat puasa dan lebaran mereka bakal tetap belanja.

Ia menambahkan, setelah Juni, barulah pemerintah harus mulai berperan secara luar biasa. Lana pun tak melarang bila di Kuartal Kedua, belanja pemerintah dinaikkan.

"Toh lelang-lelang juga baru selesai, dan lelang selesai kan nggak berarti harus langsung impor barang saat itu juga," tambahnya. Jadi ada waktunya.

Bagi Lana, pemerintah harus mengeluarkan rencana pembangunan yang realistis bila ingin dipercaya masyarakat. "Seperti Presiden Jokowi katakan 'kalau bisa bangun 35 ribu megawatt itu kabelnya dari dalam negeri, lalu pertanyaannya di mana pabrik kabelnya? Iya inilah yang kita singgung sebagai kredibilitas," tuturnya.

Lana menghimbau, setiap program serta pernyataan perlu dikroscek. Hal ini karena, jika tak realistis, masyarakat pun enggan mempercayai pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement