Jumat 08 May 2015 22:42 WIB

BI Belum Akan Revisi Target Pertumbuhan Kredit

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Halim Alamsyah
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Halim Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah masih optimistis target pertumbuhan kredit sebesar 15-17 persen pada tahun 2015 akan tercapai. Bank Indonesia belum akan merevisi target pertumbuhan kredit meskipun di kuartal I-2015 pertumbuhan kredit hanya mencapai 1 persen year to date atau 12 persen year on year.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengakui penyaluran kredit masih melambat di kuartal I-2015. Diperkirakan, karena bank melihat risiko-risiko penyaluran kredit akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat. Pelambatan pertumbuhan kredit dinilai merata di berbagai bidang.

“Sementara kita masih belum (merevisi) karena kita akan lihat dulu semester kedua ini kegiatan pemerintah kelihatannya akan lebih tinggi, kita harapkan bisa mendorong,” jelas Halim kepada wartawan di kantor pusat Bank Indonesia, Jumat (8/5).

Menurutnya, realisasi penyaluran kredit kuartal I yang melambat tidak perlu dikhawatirkan. Namun, yang dikhawatirkan justru dampaknya terhadap sektor riil.

Di samping itu, pertumbuhan kredit yang rendah juga disebabkan permintaan untuk kredit juga menurun. Bukan hanya dari sisi perbankan yang berhati-hati memberikan kredit.

“Ini dua sisi yang harus segera kita lakukan langkah-langkah, makanya kita coba mempercepat terbitnya beberapa aturan-aturan yang bisa mendorong kegiatan ekonomi khususnya melalui langkah-langkah di sektor keuangan,”  terang Halim.

Di sisi lain, momen menjelang bulan puasa dan lebaran dinilai juga akan mendorong pertumbuhan kredit. Diharapkan, perbankan cukup kuat dalam konteks fundamental dalam menghadapi pelambatan pertumbuhan kredit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement