REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank DBS mengusulkan kepada pemerintah agar memperbesar defisit, demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Menanggapi hal itu, pengamat ekonomi, A. Prasetyantoko mengatakan, tak ada masalah dengan ide tersebut.
"Sekali lagi itu pilihan treat of yang secara umum harus dipilih. Jadi kalau kita mau ekspansi ya defisitnya akan membesar," jelasnya, saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, (9/5).
Ia menambahkan, sejauh defisitnya bisa dipertanggungjawabkan untuk meningkatkan pertumbuhan, maka dirinya setuju. "Menurut saya sah-sah saja," katanya.
Prasetyantoko menuturkan, secara umum kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia memang memburuk. Baginya, pemburukan tersebut sumbernya pada komoditas.
"Di komoditas kita yang sudah berakhir ini, nggak segera diganti dengan industrialisasi. Menurut saya kuncinya di situ," tegasnya.
Ia mengatakan, perlambatan ekonomi juga berdampak pada jumlah tenaga kerja. Hal ini disebabkan, pertumbuhannya pun ikut memburuk.