Jumat 08 May 2015 14:52 WIB

Pemerintah Dinilai Lambat Atasi Tingkat Konsumsi yang Rendah

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menata produk bahan makanan pokok di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Senin (1/9).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata produk bahan makanan pokok di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Senin (1/9). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ekonomi Indonesia yang terus melemah salah satunya ditandai dengan rendahnya tingkat konsumsi masyarakat. Hal tersebut tampak dari kondisi daya beli masyarakat yang lambat laun terus tergerus oleh lonjakan harga-harga dan depresiasi nilai tukar rupiah.

Atas situasi ini, pemerintah dinilai lambat dalam merespons perbaikan, malah fokus pada iming-iming infrastruktur yang sebetulnya lambat efektivitasnya dalam memperbaiki kondisi ekonomi dalam waktu dekat. 

"Ini bermula dari kebijakan di awal pemerintahan yang tidak terkoordinasi dengan baik dalam menjaga komoditas kelompok administered price," kata Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finances (INDEF) Ahmad Heri Firdaus dalam diskusi media dengan tema "Lampu Kuning Ekonomi Indonesia Triwulan I 2015" pada Jumat (8/5). Ditambah dengan kondisi nilai tukar rupiah yang masih melemah, kata dia, daya beli masyarakat pun akhirnya ikut memburuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement