Rabu 06 May 2015 16:50 WIB

Realisasi Pertumbuhan 4,7 Persen, Ekonom: Sangat Mengecewakan

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterlambatan pertumbuhan ekonomi tak terhindarkan. Padahal menurut Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada, A. Tony Prasentiantono, selama ini kita telah berekspektasi besar terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Ia mengungkap, tahun ini pemerintah berani menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 5,8 persen, namun data dari Badan Pusat Statistik (BPS) di kuartal pertama hanya 4,7 persen. "Target 5,8 persen tapi realisasinya 4,7 persen kejauhan jaraknya. Situasi ini mengecewakan," ujarnya dalam Talkshow 'Indonesia and Global Economic Outlook' di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu, (6/5).

Tony menjelaskan, sejak awal pemerintahan Jokowi, banyak masyarakat yang meragukan, karena komposisi kabinet yang diisi oleh orang tak tepat. "Saya termasuk yang ragu, karena banyak komposisi kabinet agak dipaksakan dengan background tidak cukup baik. Diisi yang pas dengan background baik saja belum tentu berhasil apalagi yang tidak baik," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement