REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, hari ini menggelar diskusi bersama 100 Bupati untuk membahas swasembada jagung. Para Bupati itu pun mengungkapkan tentang produksi jagung di wilayah mereka.
Bupati Boalemo, Gorontalo, Rum Pagau bercerita saat ini tengkulak sering mempermainkan harga jagung, sehingga membuat petani menjadi miskin. Ia meminta agar Pemerintah Pusat segera menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) jagung.
"Ketika tanam jagung, harga anjlok, tapi ketika paceklik, harga dinaikkan. Pemerintah harus turun tangan," ujarnya, dalam diskusi di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin, (5/4).
Bupati Aceh Tenggara, Hasanudin menambahkan, di daerahnya masalah pertanian terkait pemasaran. "Kami mengalami kesulitan, begitu juga dengan pemasaran. Kami ingin mengusulkan agar peningkatan dengan perluasan lahan. Perluasan ini tak hanya menambah lahan tapi pola tanam juga," tuturnya.
Sementara Bupati Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Soekirman, mempertanyakan sistem evaluasi program swasembada pangan pemerintah. "Hingga kini, beberapa komoditi yang ditargetkan untuk swasembada belum terealisasi," katanya.
Hal tersebut, menurut dia sangat penting direalisasikan. "Agar kita tidak jatuh dalam lubang yang sama dan harga dasar jagung pun harus ditetapkan," jelas Soekirman.