REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE - Asuransi kesehatan Islam mulai menjamah rakyat miskin di Malawi, Afrika. Asuransi ini memberikan akses mudah dan pelayanan medis bagi orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi.
"Kebanyakan kaum miskin Malawi tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan yang ditawarkan oleh instansi yang ada karena keterbatasan biaya," ujar Adil Chilungo, direktur eksekutif Blantyre Cooperative Medical Insurance Blantyre, seperti dilansir dari OnIslam.net pada Jumat, (1/5).
"Mereka telah mengambil keuntungan dari situasi ekonomi saat ini untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu, kami datang untuk memberikan bantuan kepada mereka yang berpendapatan rendah," lanjutnya.
Chilungo mengatakan, meskipun asuransi kesehatan ini diberi label Islam, mereka menerima kaum miskin dari semua kalangan, tanpa memandang perbedaan agama.
"Terlepas dari afiliasi agamanya, mereka dapat mengambil keuntungan dari asuransi kesehatan ini. Selain menyediakan perawatan medis, secara tidak langsung pada saat yang sama kami juga meningkatkan persatuan antar umat beragama di negeri ini," kata Chilungo.
Karena tidak berorientasi pada keuntungan, biaya asuransi kesehatan Islam ini cukup terjangkau. Menurut Chilungo, penerima asuransi kesehatan syariah ini cukup memberikan kontribusi sesuai dengan kemampuan penghasilan mereka.
Malawi menangani masalah kelaparan dan kekurangan gizi setiap hari. Menurut USAID, pertumbuhan 45 persen balita di negara itu terhambat karena kekurangan gizi. Islam adalah agama terbesar kedua setelah Kristen di Malawi dengan perkiraan sekitar 12 persen dari total penduduk 16 juta jiwa.