Kamis 30 Apr 2015 22:16 WIB

Indonesia Belum Kapok Kerja Sama Ekonomi dengan Cina

Rep: C23/ Red: Ilham
Presiden Jokowi berdampingan dengan Presiden RRC Xi Jinping.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Presiden Jokowi berdampingan dengan Presiden RRC Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Institute for Development of Economics and Finance

(INDEF), Ahmad Heri Firdaus mengatakan, Republik Rakyat Cina (RRC) akan mengambil alih proyek infrastruktur yang ada di Indonesia. Keterangan ini didapat dari situs resmi Sekretaris Kabinet (Setkab) Indonesia.

"Hal ini akan berdampak negatif bagi Indonesia. Karena perbandingan rencana proyek dengan realisasinya hanya 1:10," kata Heri, Kamis (30/4). Dari 10 komitmen kerja sama, lanjut dia, hanya satu yang terealisasi.

Selain itu, Heri juga menilai kualitas proyek infrastruktur Cina masih buruk. "Bagaimana dengan bus transjakarta yang diimpor Cina, lalu berkarat ketika sampai di Indonesia," ungkapnya. Karena itu, Heri menganggap Indonesia tidak jera menjalin kerja sama ekonomi dengan Cina.

Berdasarkan data Setkab yang dirilis INDEF, proyek yang akan digarap Cina meliputi pelabuhan 24 unit, bandara 15 unit, jalan raya sepanjang seribu kilometer, dan rel kereta api sepanjang 8700 kilometer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement