Kamis 30 Apr 2015 14:15 WIB

Indonesia Incar Pasar Furnitur Korsel

Furnitur berbahan kayu
Foto: Rimbakita
Furnitur berbahan kayu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tengah mengincar pasar furnitur Korea Selatan, dimana saat ini ekspor produk furnitur ke Negeri Ginseng pada 2014 tercatat sebesar 51,434 juta dolar AS.

"Kita memiliki potensi, pasarnya (Korsel) datang ke kita. Peluangnya cukup besar," kata Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, seusai menghadiri seminar 'Product Development Workshop for Indonesian Furniture Manufactures', di Jakarta, Kamis (30/4).

Srie selaku Plh. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, mengatakan bahwa saat ini salah satu permasalahan yang dihadapi oleh eksportir furnitur Indonesia untuk memasuki pasar Korsel adalah terkait desain dari produk-produknya.

"Kendala selama ini lebih kepada desain saja, desain harus disesuaikan dengan permintaan konsumen Korea. Karena produk furnitur yang diekspor ke negara lain belum tentu diterima di Korea," katanya.

Dia menjelaskan, para pengusaha dalam negeri diharapkan mampu menangkap peluang tersebut dan memahami bagaimana tren yang diminati dari para konsumen Korsel dan yang tidak kalah pentingnya juga adalah terkait dengan kualitas produk.

Menurut Srie, dalam kesempatan kali ini, pihak Korsel akan menjelaskan apa-apa saja yang perlu diperhatikan oleh para pengusaha furnitur dalam negeri agar bisa melakukan penetrasi ke negara tersebut, termasuk ada beberapa pembeli yang mengikuti seminar itu.

"Buyers juga ada yang datang, mereka akan memberika informasi soal apa-apa saja yang dibutuhkan oleh pasar Korea," ujarnya.

Srie menambahkan, desain dari para produsen tersebut harus disesuaikan dengan permintaan konsumen Korea, dimana mayoritas penduduknya tinggal di apartemen dan memerlukan furnitur dengan desain simple dan minimalis.

"Bisa (ekspor furnitur) meningkat 100 persen dalam 2-3 tahun itu, dengan meningkatkan kualitas dan standar, mudah-mudahan berhasil,' ujarnya.

Korea Selatan merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama bagi produk-produk Indonesia yang telah memiliki skema kesepakatan dalam bentuk ASEAN-Korea Free Trade Area (FTA).

Berdasarkan data Kemendag, fluktuasi nilai ekspor nonmigas Indonesia selama lima tahun terakhir berkisar dari 6,87 miliar dolar AS pada 2010 dan menjadi 5,72 miliar dolar AS pada 2014 dengan tren menurun 5,73 persen.

Hingga Februari 2015, nilai ekspor Indonesia telah mencapai 901,8 juta dolar AS. Khusus untuk produk furnitur, nilai ekspor Indonesia ke Korsel periode 2010-2014 mengalami peningkatan sebesar 10,95 persen.

Pada 2010, nilai ekspor furnitur Indonesia ke Korea mencapai nilai 31,997 juta dolar AS, sedangkan pada 2014 meningkat menjadi 51,434 juta dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement