REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbaikan merupakan fokus utama Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT. Pelni dalam menyambut hari jadinya yang ke-63 pada Selasa (28/4), salah satunya perbaikan kantor pusat Pelni di Kantor Pusat Pelni di Jalan Gajah Mada No 14, Jakarta Pusat.
Dirut PT. Pelni Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan perbaikan ini dilakukan agar kantor Pelni lebih mudah dikenali, karena menurutnya banyak orang yang kebingungan kala mencari alamat kantor Pelni.
"Setelah Gedung Lion Air? yang ada Mandirinya, atau sebelum Gajah Mada Plaza, yang ada HSBCnya," ujar Wimbo.
Padahal, kata Wimbo, sebagai BUMN transportasi laut terbesar di Indonesia, Pelni harus memiliki identitas yang kuat sehingga akan memudahkan orang dalam mencari kantor Pelni.
"Sekoci, Jangkar, Cerobong kapal dan Matros di pintu masuk gedung merupakan identitas perusahaan. Tamu-tamu asing yang pernah berkunjung ke Pelni sangat terkesan. Inilah ciri Pelni sebagai perusahaan pelayaran dengan ciri khas pelaut," tambahnya.
Meski begitu, perjuangan menuju Pelni yang jaya baru dimulai dan pantang untuk berhenti. Ia menghimbau kepada seluruh insan di Pelni untuk membantunya membuat perubahan dan perbikan demi kemajuan perusahaan, perbaikan pelayanan kepada pelanggan.
"Saya ingin mengajak seluruh insan di Pelni, selain mencari nafkah mampu membawa Pelni lebih baik lagi dengan merawat kapal Pelni agar lebih aman, nyaman, layak secara operasi dan layak melayani penumpang," kata Wimbo dalam sambutannya.
Meskipun pelanggan Pelni didominasi kelas ekonomi, Ia mengatakan harus tetap melayaninya dengan hati.
"Penumpang bukan orang yang merepotkan, namun orang yang harus dilayani dengan sepenuh hati. Karena itu tema peringatan HUT Pelni ke-63 adalah Bersama Melayani dengan Hati," ujar pria yang sudah 11 bulan memimpin Pelni tersebut.
Meskipun mengalami kerugian, Wimbo meyatakan saat ini Pelni sedang membangun kembali pondasi organisasi menuju kebangkitan.
"Pelni mulai untung, tertibnya ABK, perapihan kapal dan mulai munculnya kesatuan Pelni. Ini merupakan pertanda baik menuju perusahaan yang jaya," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada 2014 lalu, keuntungan yang berhasil diraup Pelni masih tergolong sedikit yakni sekitar Rp 12,012 miliar, namun kata Wimbo, jika dilihat dari kerugian pada 2013 yang sebesar Rp 634 miliar, upaya insan Pelni untuk mewujudkan kinerja keuangan dari minus menjadi positif meski baru sedikit adalah upaya luar biasa," tegas Wimbo.