REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - PT Pertamina (persero) berniat untuk bubarkan anak perusahaannya, Pertamina Energy Trading Limited atau Petral dalam waktu dekat. Sebagai gantinya, fungsi Petral akan dilanjutkan oleh Pertamina Energy Services dan seluruh aset Petral akan kembali kepada Pertamina.
Terkait rencana PT Pertamina (Persero) mengalihkan aset-aset Petral ke Pertamina Energy Services Pte Limited (PES), Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand menuturkan sebaiknya Pertamina juga memindahkan PES ke wilayah hukum Indonesia. Mengingat sebelumnya Petral berbasis di Singapura.
Adapun fungsi pengadaan minyak mentah dan produk minyak, Pertamina didorong untuk meningkatkan peran Integrated Supply Chain (ISC), dengan merombak semua tatacara pengadaan dengan sistem baru yang lebih sederhana.
“Mengingat pada prinsipnya Petral dan PES adalah sama, maka rencana kebijakan Pertamina untuk menutup Petral tidak akan ada manfaatnya apabila tataniaga dan tatacara pengadaan minyak tidak diubah,” ujar Ferdinand.
Harusnya, kata dia, Pertamina mengundang National Oil Company (NOC) yang memiliki ladang minyak, dan melarang trader mengikuti tender pengadaan minyak mentah dan produk minyak. “Karena trader itulah mafianya,” lanjut Ferdinand.