Sabtu 25 Apr 2015 20:24 WIB

Pendapatan Operasional CIMB Niaga Tumbuh 0,7 Persen

Rep: C15/ Red: Didi Purwadi
Nasabah mengambil uangnya dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di salah satu kantor cabang Bank CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (21/6).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Nasabah mengambil uangnya dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di salah satu kantor cabang Bank CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank CIMB Niaga mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 0,7 persen. CIMB Niaga melaporkan hasil perhitungan ini, Sabtu (25/4).

CIMB Niaga mendapat laba bersih sebesar Rp 83 miliar pada tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2015, menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp3,29. Pendapatan bunga bersih meningkat 10,8% YoY seiring naiknya pinjaman bruto sebesar 9,6% dan stabilnya marjin bunga bersih.

Kenaikan pendapatan operasional diikuti dengan penurunan pendapatan non-bunga sebesar 29,4% YoY sebagai imbas dari melambatnya aktivitas pasar treasuri dan pemberlakuan peraturan baru tentang bancassurance pada Maret 2014.

Penurunan laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya terjadi karena adanya kenaikan biaya pencadangan dan naiknya biaya operasional sebesar 8,8% mengikuti inflasi yang mencapai 8,4% pada tahun 2014.

“Di tengah tantangan situasi usaha, pendapatan operasional pada kuartal pertama 2015 terus meningkat. Hal ini terlihat dari pendapatan bunga bersih pada kuartal pertama 2015 yang meningkat 10,8% dibanding periode yang sama tahun lalu," ujar Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga, D James Rompas, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (25/4).

Meski demikian, kualitas aset masih menjadi tantangan mengingat kondisi perekonomian, gejolak rupiah dan rendahnya harga komoditas. Sejalan dengan standar pencadangan yang konservatif, CIMB Niaga terus meningkatkan pengakuan penurunan nilai pinjaman dan telah menaikkan rasio pencadangan kredit dari 98,8% per Maret 2014 menjadi 102,6% per Maret 2015.

Selain itu, jumlah kredit bruto CIMB Niaga meningkat sebesar 9,6% YoY menjadi Rp176,5 triliun per 31 Maret 2015. Kredit di segmen Korporasi tumbuh 16,3% YoY menjadi Rp55,5 triliun, kredit Micro Small Medium Enterprise (MSME) naik 10,9% YoY menjadi Rp35,3 triliun, sementara kredit Perbankan Konsumer tumbuh 6,6% YoY menjadi Rp50,5 triliun. Adapun kredit di segmen Komersial mengalami pertumbuhan sebesar 3,3% YoY menjadi Rp35,1 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement