Jumat 24 Apr 2015 14:15 WIB

Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Gunakan Jalur Tol

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kereta Cepat (ilustrasi)
Foto: Republika/willy
Kereta Cepat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah berniat akan memanfaatkan jalur tol Jakarta - Bandung untuk pembangunan jalur kereta cepat yang menghubungkan kedua kota tersebut. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut, pembangunan kereta cepat ini akan dilakukan oleh konsorsium sejumlah perusahaan dari Cina dan BUMN karya. BUMN karya yang bergabung termasuk juga Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya, Jasa Marga, dan PTPN VIII.

Rini mengatakan bahwa saat ini tahapan pembangunan kereta cepat sudah sampai tahapan Technical Feasibility Study (TFS). Dan hasilnya, berdasarkan hasil kajian teknis, akan lebih mudah untuk membangun jalur kereta dengan memanfaatkan jalur tol yang sudah ada.

"Kami usulkan untuk tidak sulit pembebasan lahan, kami tekankan untuk manfaatkan jalan tol. Kereta cepat kan di atas yah. Jadi masih dipelajari apakah di sebelah tol atau di atas (tol). Harapannya Juni atau Juli sudah selesai TFS," jelas Rini, Jumat (24/4).

Rini menambahkan, dalam feasibility study pemerintah membandingkan hasil study oleh Jepang dan Cina. Namun di luar itu, alasan mengapa Indonesia mengundang Cina dan Jepang adalah demi terjalinnya transfer teknologi.

"Karena kita berharap dalam pembuatan gerbong INKA juga diikutsertakan. Dalam signaling maupun kontrol room kita harapkan dilibatkan. Jadi ini yang jadi penentu utama," ujar Rini.

Mengenai keterlibatan BUMN perkebunan PTPN VIII, Rini menjelaskan bahwa sebagian jalur kereta cepat nantinya akan melewati lahan milik PTPN VIII. Sebagaimana dengan jalur tol Jakarta - Bandung yang juga melewati perkebunan milik PTPN VIII.

"Mereka ikut karena kita melihat, jalan tol ke bandung kan melewati sebetulnya PTPN VIII. Berarti kalau trace jalan yang dipakai kalau di sebelahnya, maka sebagian lahan akan terpakai. Makanya kita minta mereka untuk turut serta," lanjut Rini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement