Rabu 22 Apr 2015 23:17 WIB
Petral bubar

DPR: Pembubaran Petral Jadikan BBM Murah

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri (kedua kanan), memberi keterangan pers tentang pemanggilan petinggi Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12).(Antara/Rosa Panggabean)
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri (kedua kanan), memberi keterangan pers tentang pemanggilan petinggi Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12).(Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VII DPR RI Bowo Sidik Pangarso berpendapat pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) yang merupakan unit usaha PT. Pertamina dapat menjadikan harga BBM lebih murah.

"Pembubaran Petral dapat membuat harga BBM jadi lebih murah, logikanya harga membeli langsung dengan melalui perantara akan lebih mahal jika menggunakan perantara," kata Bowo setelah Rapat Dengar Pendapat PT. Pertamina dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (22/4).

Dia mendukung pembubaran Petral yang rencananya akan dilakukan pada tahun ini.

"Petral harusnya tidak ada, Pertamina harusnya mengelola semuanya sendiri. Saya yakin Pertamina bisa mengelola sendiri," ujar Bowo.

Menurut Bowo permainan harga selama ini berada di Petral maka harus diambil alih oleh semua fungsi dan aset Petral harus diambil alih oleh Pertamina.

"Selama ini keberadaan Petral dimanfaatkan mafia gas untuk mendapatkan keuntungan, pemerintah Jokowi dari awal mengatakan Petral mau dibubarkan, tetapi sampai sekarang belum dibubarkan," ucap Bowo.

Dia berpendapat, lambatnya pembubaran Petral karena masih ada pihak-pihak yang belum mau melepas Petral.

"Ini tugas pemerintah berani mengatakan fungsi dan tugas petral diambil alih oleh Pertamina, selama pertamina bisa mengerjakan sendiri tidak perlu ada perusahaan baru," kata dia.

Rencananya Pertamina akan membubarkan unit usahanya Petral dalam tahun ini, setelah melakukan evaluasi mengenai manfaat Petral.

"Setelah kami mengubah penanganan impor minyak mentah dan bahan bakar minyak maka akan mengambil alih aset Petral," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soejtipto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement