REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) memastikan kuota bensin premium tidak akan dikurangi meski Pertamina meluncurkan produk baru jenis Pertalite. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja mengungkapkan, kuota untuk premium tidak akan berubah baik untuk wilayah penugasan luar Jawa Bali Madura (Jamali) ataupun wilayah Jamali.
"Premium tetap akan disediakan. Pertamina, setelah izinnya keluar, maka ini menjadi varian baru. Adanya varian baru di tengah pertamax dan premium cukup bagus. Premium akan disediakan Pertamina, tetap, penugasan di luar Jamali dan umum untuk Jamali. Kuotanya tidak akan berubah sama sekali," jelas Wiratmaja, Selasa (21/4).
Meski memastikan kuota premium tidak akan berubah, namun pemerintah tidak memungkiri bahwa ke depan secara perlahan premium akan dihapuskan sesuai dengan rekomendasi tim reformasi tata kelola migas. Pemerintah berjanji untuk menyetop impor RON 88 dalam 2 tahun ke depan.
Di samping itu, Direktur Ritel dan Pemasaran Pertamina Achmad Bambang mengungkapkan, peluncuran produk Pertalite adalah jawaban atas permintaan masyarakat akan produk BBM yang berkualitas bagus namun dengan harga miring. Hingga saat ini, lanjut Bambang, Pertamina sedang mengadakan uji kelayakan dengan Lemigas terkait produk baru ini.
"Kami lagi ngetes, produk itu memenuhi ini tidak. Kalau memenuhi kami akan lakukan ke dirjen. Saat ini lagi dites di labnya LEMIGAS. Dalam waktu dekat akan keluar. Setelah itu akan kami mintakan legitimasi dari Dirjen Migas," ujar Bambang.