Selasa 21 Apr 2015 06:10 WIB

Permintaan Pala dari Eropa Berdatangan

Buah pala.
Foto: panoramio.com
Buah pala.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Bidang Perdagangan Luar negeri, Dinas perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan Siregar mengatakan, permintaan komoditas pala dari berbagai negara di Eropa mulai berdatangan, sebelumnya sempat mengalami penolakan.

"Di awal tahun 2015, sejumlah negara di Eropa melakukan penolakan terhadap komoditas pala Sulut yang dinilai terdapat bakteri aflatoksin cukup tinggi, namun saat ini permintaan mulai berdatangan kembali," kata Hasudungan, di Manado, Senin (20/4).

Hasudungan mengatakan, pada pertengahan bulan April Sulut mengekspor biji pala dan fuli pala ke Italia dan Belanda dalam jumlah cukup banyak. Fuli pala atau bunga pala diekspor ke Belanda sebanyak 24 ton dengan sumbangan devisa bagi negara sebesar 296.700 dolar Amerika Serikat. Sedangkan biji pala diekspor ke Italia sebanyak 14,7 ton dengan sumbangan devisa sebesar 169.050 dolar Amerika Serikat.

"Permintaan komoditas turunan pala dari Eropa ini menandakan produk Sulut sangat diakui oleh pasar dunia, meskipun sempat ditolak karena beberapa kelalaian baik dalam perjalanan maupun proses pengeringan sehingga timbul jamur," jelasnya.

Pemerintah, katanya, tidak akan tinggal diam dan terus mencari pasar baru agar komoditas pala Sulut agar tidak hanya diekspor ke Eropa tapi juga ke berbagai negara di dunia. "Jika pala Sulut menjangkau semua negara di dunia, harga akan semakin beragam dan menguntungkan petani dan pengekspor Sulut, " jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement