Senin 20 Apr 2015 17:29 WIB

Sofyan Djalil: Potensi Indonesia Bagus Tapi Kurang Komunikasi

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
 Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan World Economic Forum on East Asia dinilai penting untuk mengkomunikasikan kebijakan pemerintah ke depan serta potensi investasi di Indonesia.

Menteri Koordinasi Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, WEF bukan forum untuk transaksi maupun penandatanganan kerja sama, melainkan forum dengan banyaknya tokoh dan CEO yang datang melakukan diskusi bisa membangun confidence. Menurutnya, selama ini Indonesia kurang mengkomunikasikan potensi Indonesia.

"Indonesia banyak yang bagus tapi kurang dalam hal komunikasi. Lain dengan India mereka sangat baik dalam hal komunikasi. Karena banyaknya orang India yang bekerja di lembaga-lembaga internasional sementara Indonesia sangat sedikit," kata Sofyan di acara WEF 2015 di Hotel Shangrilla Jakarta, Senin (20/4).

Oleh karena itu, lanjutnya, dengan adanya forum WEF harus dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan tentang Indonesia. Sehingga para investor yakin Indonesia menjadi negara tujuan investasi.

Di sisi lain, untuk mendorong sektor manufakturing pemerintah akan melakukan langkah-langkah khusus. Antara lain, memberikan insentif untuk setor manufaktur, memperbaiki kawasan industri dan memberikan insenti banyak untuk pembangunan kawasan industri, serta memperbiki infrastruktur.

Selain itu, juga memperbaiki masalah-masalah yang menjadi hambatan. Sehingga pertumbuhan sektor manufaktur akan lebih konsisten ketimbang tergantung di sumber daya alam. Menurutnya, di masa lalu Indonesia terlalu di ninabobokan oleh mahalnya komoditi dan mudahnya dolar sehingga tidak memperhatikan sektor manufaktur. Sehingga kontribusi manufaktur tumbuh tapi secara over all GDP Indonesia berkurang.

Insentif yang diberikan, antara lain insentif pajak, tax holiday dan tax insentif. Misalnya, kawasan industri siap membangun, pemerintah siap membangun, dengan menambah rumah, sekolah, fasilitas kesehatan, sehingga beban tenaga kerja jadi berkurang. Kemudain pemerintah dan swasta mem-provide untuk sektor tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement