Sabtu 18 Apr 2015 10:47 WIB

Saham Wall Street Alami Kerugian Besar

Bursa saham di Wall Street
Foto: AP
Bursa saham di Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW YORK -- Saham-saham di Wall Street mengalami kerugian besar pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data inflasi yang lebih kuat di Amerika Serikat dan krisis utang Yunani menyebarkan kegelisahan ke seluruh pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 279,47 poin, atau 1,54 persen, menjadi berakhir di 17.826,30. Indeks S&P 500 turun 23,81 poin, atau 1,13 persen, ditutup pada 2.081,18. Indeks komposit Nasdaq ditutup merosot 75,98 poin, atau 1,52 persen, menjadi 4.931,81.

Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Perkotaan meningkat 0,2 persen pada Maret disesuaikan secara musiman, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Xinhua, Sabtu (18/4).

Indeks untuk semua item, tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,2 persen pada Maret, peningkatan yang sama seperti pada Januari dan Februari. Inflasi inti pada bulan tersebut naik 1,8 persen tahun ke tahun.

IHK menunjukkan tanda-tanda beberapa inflasi akan mempertahankan Federal Reserve di jalur untuk mulai menaikkan suku bunganya pada tahun ini.

"Tingkat inflasi inti adalah sepersepuluh lebih dekat ke dua persen, sehingga inflasi akan meningkat. The Fed memerlukan inflasi dua persen untuk menghindari kegagalan kebijakan, dan perlu kepastian wajar inflasi dua persen dalam jangka menengah jika akan memperketat kebijakannya. Laporan ini menunjukkan mereka sedikit lebih dekat dengan pengetatan selama pasar kerja tidak melemah," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Kekhawatiran juga meningkat atas krisis pendanaan di Yunani ketika fokus pada kunjungan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis untuk bertemu dengan pejabat IMF. Para analis meragukan bahwa Athena mungkin memiliki beberapa kesulitan untuk melakukan pembayaran hampir satu miliar euro (sekitar 1,1 miliar dolar AS) bulan depan.

Memperlemah sentimen investor, pasar saham luar negeri secara luas menurun pada Jumat. Ekuitas Eropa turun tajam di tengah kekhawatiran Yunani, dengan indeks acuan Jerman DAX di Bursa Efek Frankfurt jatuh 2,58 persen.

Dalam berita perusahaan, General Electric pada Jumat mengumumkan laba operasional kuartal pertama 31 sen per saham, turun 6,0 persen dari kuartal pertama 2014. Sahamnya turun tipis 0,11 persen menjadi 27,25 dolar AS.

Para analis mengatakan hasil keuangan tersebut terutama dirugikan oleh dolar yang kuat dan juga tertekan oleh biaya 16 miliar dolar AS terkait dengan divestasi aset-aset GE Capital. Saham American Express turun 4,44 persen menjadi 77,32 dolar AS setelah membukukan laporan keuangan yang lebih buruk dari perkiraan pada Jumat.

Penerbit kartu kredit terbesar di dunia itu melaporkan laba bersih kuartalan sebesar 1,5 miliar dolar AS. Hasil kuartal itu terkena dampak negatif yang signifikan dari dolar yang lebih kuat pada operasi internasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement