REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan minyak raksasa dunia Schlumberger akan memangkas 11 ribu tenaga kerja, karena laba di kuartal pertama 2015 jatuh. Hal ini disebabkan oleh belum membaiknya harga minyak mentah dunia sementara ongkos produksi terus membengkak.
CEO Schlumberger Paal Kibsgaard mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir pengeboran minyak di Amerika Utara mengalami penurunan sehingga pendapatan anjlok. Selain itu, merosotnya harga minyak dunia berdampak pada investasi yang juga menurun. Menurut Kibsgaard, rencana pengurangan karyawan ini sudah mulai dipikirkan sejak kuartal ke empat 2014 lalu karena aktivitas produksi semakin turun.
"Ini termasuk keputusan yang sulit, karena pengurangan tenaga kerja kali ini termasuk cukup besar yakni 15 persen dibandingkan pada kuarter ketiga 2014," ujar Kibsgaard, dilansir ArabNews, Jumat (18/4).
Schlumberger saat ini memiliki tenaga kerja sekitar 115 ribu orang di seluruh dunia. Pada Januari 2014, Schlumberger telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sembilan ribu pegawainya.