REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak mentah dunia turun pada Jumat waktu New York atau Sabtu (18//4) pagi WIB). Investor melakukan ambil untung setelah reli selama enam hari.
Patokan AS, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Mei turun 97 sen menjadi 55,74 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni turun 53 sen menjadi menetap pada 63,45 dolar AS per barel di perdagangan London. Harga minyak mentah mulai naik dalam beberapa hari terakhir, di tengah spekulasi bahwa harga yang lebih rendah mulai mengekang pasokan yang surplus.
Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), pekan lalu produksi minyak mentah AS turun 20.000 barel menjadi 9,384 juta barel per hari. Persediaan minyak mentah AS meningkat 1,3 juta barel menjadi 483,7 juta barel, 89,6 juta barel lebih besar dari setahun sebelumnya, dan lebih rendah dari yang diperkirakan.
perusahaan jasa minyak Baker Hughes mengatakan penurunan jumlah rig AS yang beroperasi, juga menambah tanda-tanda bahwa kejatuhan harga minyak mentah telah memaksa produsen minyak serpih AS memperlambat produksinya. Jumlah rig AS secara aktif melakukan pengeboran minyak dan gas bumi pada pekan yang berakhir 17 April, turun 34 rig menjadi 954 rig.
Kekhawatiran tentang krisis utang Yunani juga menekan pasar. Investor menjadi semakin gelisah tentang krisis pendanaan di Yunani ketika fokus pada kunjungan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis untuk bertemu dengan para pejabat IMF.