REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan bahwa Total E&P Indonesie dan Inpex telah siap berpartner dengan Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam yang kontraknya akan habis pada 2017 mendatang.
"Kalau pertamina sudah pasti begitu ada kesepakatan. Dan kemarin kita sudah terima surat dari Total dan Inpex bahwa mereka menyatakan kesediaan dan siap berpartner dengan Pertamina," jelas Sudirman, Jumat (17/4).
Kerja sama antara Pertamina dengan dua operator lama, kata Sudirman, bisa berlangsung dari tahun ini. Sementara Head of Agreement akan ditandatangi tahun ini juga.
"Jadi tahapan-tahapannya sangat rapih. Sangat sistematis," ujarnya.
Mengenai presentase hak pengelolaan oleh Pertamina, Sudirman sendiri enggan menyebut berapa angka pastinya. Dia mengatakan, mengenai berapa porsi masing-masing operator akan diserahkan pada Pertamina dan dua operator lainnya.
"Persentasenya diserahkan ke mereka untuk menyepakati. Tapi saya sering ngomong, lazimnya mereka akan mencari mitra yang tau situasi kan?" lanjut Sudirman.
Sebelumnya, Direktur Utama PT.Pertamina (Persero) mengungkapkan bila pihaknya belum mendapatkan kepastian terkait komposisi saham yang akan diterima Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam. Sejauh ini, pihaknya hanya baru menerima surat yang menyatakan sebatas status perseroan sebagai operator.
"Di surat itu disebutkan Pertamina ditugaskan sebagai operator, sesudah kontrak berakhir. Terus pertamina bisa menggandeng siapa saja sehingga membuat operasi itu berjalan lancar," ujar Dwi.
Lebih lanjut Dwi menjelaskan, bila pihaknya akan meningkatkan kompetensi agar berpotensi untuk melakukan investasi di luar dengan dukungan tenaga ahli yang mumpuni.
"Kalau kita sih usulkan masih seperti sekarang, pertamina sebagai operator.Serta kami akan tingkatkan kompetensi pertamina sehingga dengan pengalaman yang ada bisa investasi di luar dengan expertise nya," ujarnya.