REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menilai kondisi pasar modal di dalam negeri masih stabil seiring posisi dana investor asing yang mencatatkan beli bersih.
"Pekan ini, investor asing cenderung 'net sell', beberapa pekan lalu 'net buy', memang naik-turun. Ada saat beli dan ada saat jual, yang penting pasar modal tetap memiliki likuiditas yang tinggi," ujarnya ketika ditemui wartawan di Jakarta, Jumat (17/4).
Ia mengakui, beberapa hari terakhir investor asing memang cenderung melakukan aksi lepas saham, namun itu merupakan hal yang biasa. Selama dana investasi asing masih mencatatkan beli bersih sepanjang 2015, maka tidak perlu dikhawatirkan.
Dalam catatan BEI per 16 April 2015, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp 5,064 triliun. Di sisi lain, Ito mengatakan, sentimen Amerika Serikat mengenai rencana bank sentral AS (the Fed) yang akan menaikan suku bunga (Fed fund rate) pada 2015 juga tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
"Sentimen itu sudah cukup lama sekali, jadi tidak perlu dikhawatirkan, tentu sudah diantisipasi," katanya.
Sementara itu, terkait dengan masa jabatannya yang akan berakhir pada 2015, Ito mengharapkan, direksi BEI selanjutnya dapat lebih memperkuat pondasi industri pasar modal ke depannya agar dapat bersaing dengan pasar modal global.
"Setiap direksi tugasnya adalah memperkuat pondasi pasar modal Indonesia. Industri pasar modal sangat dinamis, kebutuhan masa depan kan tidak sama dengan saat ini, maka itu direksi BEI bisa memproyeksikan masa depan seperti apa dan apa saja yang perlu disiapkan untuk pasar modal kita," ujarnya.
Ia mengatakan, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memperkuat pasar modal yakni memperkuat pemahaman masyarakat mengenai produk pasar modal serta meningkatkan kapasitas jumlah investor lokal serta nilai investasinya.
"Selain itu, jumlah emiten juga harus ditambah dan memperkuat informasi teknologi pasar modal," katanya.
Dalam catatan Bursa, saat ini jumlah perusahaan yang tercatat sebanyak 507 emiten, sementara jumlah investor di pasar modal sebanyak 484.688 nasabah per Maret 2015.
Sedangkan, kepemilikan aset investor lokal di pasar modal senilai Rp 1.369,77 triliun, masih lebih rendah dibandingkan asing yang sebanyak Rp 2.053,50 triliun per Maret 2015.