Jumat 17 Apr 2015 16:42 WIB

PNM Genjot Kapasitas Usaha Pelaku UMK

PNM
Foto: Republika/Yogi Ardhi
PNM

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Perusahaan pembiayaan milik negara, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM terus meningkatkan kompetensi pelaku usaha mikro kecil (UMK). Khususnya mengubah mindset UMK agar senantiasa cerdik dan tangkas dalam mengembangkan usahanya.

Hal ini diwujudkan dengan menggelar pelatihan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) regular kepada para nasabah mikro binaan perusahaan di Banda Aceh. “Para wirausahawan kita sering kali jika sudah merasa cukup tidak mau mengembangkan usahanya lebih maju lagi, pola pikir ini lah yang coba kami ubah selain juga memberikan bantuan pembiayaan kepada mereka,” kata Pemimpin PNM Cabang Aceh, Dharmadi di Aceh, Kamis (16/04).

Persaingan saat ini menuntut UMK untuk lebih berinovasi dalam melakukan terobosan baru agar semakin kompetitif di pasar. Ia menuturkan sebagai pengusaha dituntut cerdik dalam melihat peluang dan cepat dalam mengikuti perubahan dengan selalu berinovasi.

Kondisi pasar saat ini sangat menuntut pelaku UMK untuk bisa cepat dan tepat menjalankan startegi bisnis usaha. Melalui pelatihan kali ini perseroan berusaha memberikan kiat-kiat mencapai target tersebut.

Pelatihan yang diikuti oleh sekitar 80 peserta dari ULaMM Pasar Aceh dan ULaMM Ulee Kareng ini turut pula mendapat perhatian serta apresiasi dari Pusat Layanan Terpadu (PLUT) Banda Aceh yang memngirimkan perwakilannya, Ibu Nurul Fatmawati, sebagai pembicara.

Executive Vice President I PNM, Arief Mulyadi, menjelaskan, dalam pelatihan ini para debitur akan diberikan pemahaman, motivasi, dan diskusi strategi untuk mengembangkan usaha mikronya agar lebih berkembang baik dari aspek produksi, distribusi, dan pemasaran. UMK di Aceh mempunyai potensi untuk mengembangkan bisnisnya sesuai dengan potensi bisnis di daerah tersebut seperti makanan tradisional, kerajinan, dan pariwisata.

“Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) saat ini semakin mengalami tantangan yang berat untuk tetap bertahan menjalankan bisnisnya. Keunikan produk atau jasa yang ditawarkan akan menjadi nilai unggul bagi mereka untuk tetap bertahan pada sektor bisnis yang ditekuni,” lanjut Arief.

Ia juga berharap melalui kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat lokal kota terhadap produk unggulan lokal dengan cara memiliki dan menggunakan produk dalam negeri. Pelatihan ini berupaya membuka wawasan pelaku UMK di Aceh untuk lebih tanggap dalam melihat peta persaingan serta tuntutan perubahan bisnis baik dari aspek produksi, distribusi, hingga pemasaran agar UMK Aceh terus berkembang dan berdaya saing.

Program PKU memberikan pelatihan dan pendampingan usaha kepada para pelaku UMK. Sehingga, mereka akan mendapakan beberapa manfaat seperti peningkatan kemampuan manajemen usaha, pengembangan pasar dan produk, peningkatan pendapatan baik melalui peningkatan harga jual maupun volume penjualan.

Sebagai informasi tambahan hingga akhir Maret 2015 cabang Aceh berhasil mencatatkan total pembiayaan sebesar Rp 31 miliar dengan total nasabah penerima manfaat sebanyak 868 nasabah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement