Jumat 17 Apr 2015 10:06 WIB

Cina Mulai Kembangkan Perbankan Syariah

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
Muslim Cina dari kalangan etnis Hui tengah melaksanakan shalat.
Foto: AP
Muslim Cina dari kalangan etnis Hui tengah melaksanakan shalat.

REPUBLIKA.CO.ID,  BEIJING – Cina mulai mengembangkan perbankan Islam di negerinya. Dua bank Qatar terkemuka dan broker Cina Southwest Securities telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendorong sistem keuangan Islam di Cina.

"Kami ingin membantu Cina mendirikan sistem keuangan Islam," ungkap chief executive QIIB, Abdulbasit Ahmad Al Shaibei seperti dikutip laman onislam.net, Jumat (17/4).

Selain itu, dia juga ingin mendorong bank Qatar untuk hadir dan memasuki pasar Cina.  Shaibei berpendapat, kehadiram perbankan Islam ini tidak terlepas dari permintaan yang muncul dari masyarakat Cina. Menurutnya, Cina sedang mencari cara mengatur keuangan dengan secara Islam di luar perbatasan mereka. Selain itu, Cina juga merupakan negara yang memiliki beberapa wilayah dengan populasi Islam yang besar.

Dengan pertumbuhan ekonomi Cina, jelas bahwa jutaan orang yang membutuhkan penanganan di bidang perbankan dan keuangan Islam. Sayangnya, sistem di sana tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk menghadapi tantangan ini di Cina.

Perusahaan bank baru ini dianggap bisa membantu aka kedua bank, Qatar National Bank dan Qatar International Islamic Bank (QIIB). Perusahaan ini diharapkab bisa mengakses pasar Cina dalam pembiayaan dan investasi, baik  langsung atau tidak langsung.

Pengembangan perbankan Islam juga bertujuan untuk mengembangkan keuangan Islam di Cina dan mendukung Southwest Securities dalam mengakses pasar di Qatar dan Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement