Rabu 15 Apr 2015 16:07 WIB

Dorong Ekspansi, BNI Syariah Terbitkan Sukuk Pertama

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Petugas melayani nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Selasa (19/8). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas melayani nasabah di kantor layanan BNI Syariah, Jakarta, Selasa (19/8). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mendorong ekspansi bisnis, BNI Syariah menerbitkan sukuk pertama. BNI Syariah memiliki target dana terkumpul dari sukuk Mudharabah I ini maksimal Rp 750 miliar dengan tenor tiga tahun dengan tingkat bagi hasil 8,75-9,75 persen.

BNI Syariah sendiri mengantongi peringkat korporasi idAA+ (sy) dari Pefindo. Book buildin direncanakan berlangsung hingga 29 April mendatang.

Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano menuturkan, dalam tiga tahun ke depan, BNI Syariah masih akan menyasar segmen yang sama, hanya berbeda komposisi. Dalam tiga tahun mendatang, persentase komersial akan ditingkatkan hingga 60 persen sesuai syarat OJK untuk bank BUKU II.

Pertumbuhan keseluruhan minimal 25 persen. Saat ini pembiayaan komersial masih 48 persen.Dinno menekankan, pembiayaan konsumer BNI Syariah pun bukan konsumtif karena dari 52,60 persen persen konsumtif, 90 persennya untuk rumah pertama. NPF griya pun terjaga 1,49 persen.

Meski sempat berencana menerbitkan sukuk dengan target dana Rp500 miliar, Dinno mengatakan target yang naik menjadi maksimal Rp750 miliar bukan perubahan besar. Sebab dengan begitu, Rp500 miliar masih di bawah target maksimal.

Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, penggunaan dana sukuk ditujukan ekspansi bisnis dan pembiayaan secara umum.

Disinggung mengenai sukuk untuk mengganti deposito yang jatuh tempo, Imam mengatakan deposito dan sukuk berbeda, setidaknya dalam maturitas. Deposito di BNI Syariah 80 persen tenornya paling lama satu tahun sehingga tidak otomatis substitusi, tapi komplemen karena sukuk lebih untuk memperpanjang tenor dan sebagai sumber likuiditas jangka panjang.

BNI Syariah melihat saat ini adalah saat yang tepat untuk menerbitkan sukuk, terlebih OJK mencanangkan 2015 sebagai tahun pasar modal syariah.

Soal insentif dari otoritas karena ikut menambah ramai pasar sukuk, Imam menjelaskan yang pernah sudah disampaikan ke perbankan syariah agar giat terbitkan sukuk adalah sukuk kini bisa dimasukkan dalam komponen kesehatan bank, FDR.

BNI Syariah berharap sebelum melantai di bursa, otoritas bisa memberi insentif dan stimulus meski paket kebijakan pasar modal syariah masih diproses.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement