Senin 13 Apr 2015 22:28 WIB

Aset Bank ICBC Indonesia Capai Rp 39 Triliun

ICBC
ICBC

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan Keuangan Bank ICBC 2014 menyebutkan, pertumbuhan aset Bank ICBC Indonesia mencapai 21,11 persen dari Rp 32,24 triliun pada 2013 menjadi Rp 39,05 triliun tahun 2014.

"Selain itu, laba bersih Bank ICBC Indonesia juga mengalami pertumbuhan sebesar 17,43 persen dari Rp 233,74 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 274,48 miliar di akhir tahun 2014," kata Direktur Utama PT Bank ICBC Indonesia Shen Xiaoqi melalui siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin (13/4).

Pertumbuhan aset dan laba tersebut tak lepas dari pertumbuhan kredit Bank ICBC Indonesia yang mencapai 11,54 persen pada akhir 2014 menjadi Rp 23,97 triliun dari Rp 21,49 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, Non Performing Loan (NPL) tetap terjaga di angka 0,34 persen. Sementara itu, Net Interest Margin (NIM) Bank ICBC Indonesia mencapai 2,73 persen. "Di tengah persaingan dalam penghimpun dana yang semakin ketat, Bank ICBC Indonesia berhasil menghimpun dana pihak ketiga hingga Rp 26,89 triliun atau tumbuh 12,51 persen dibandingkan tahun 2013," kata dia.

Pada 2015, Bank ICBC Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi lebih besar di pasar Indonesia terutama dalam mendukung pembangunan perekonomian Indonesia.

Pada 27 Maret 2015, ICBC Grup telah menandatangani lima perjanjian kerja sama dengan lembaga pemerintah dan berbagai institusi dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.

Penandatanganan tersebut dilakukan di tengah kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Tiongkok. Acara ini juga dihadiri oleh Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Keqiang dan pengusaha setempat. Perjanjian pertama, yaitu Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan "Cross Border RMB" dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exim Bank).

Perjanjian kedua adalah kerja sama dengan Sinarmas, yaitu Perjanjian Kerjasama Pembiayaan "Lease Cross-Border RMB" untuk Pembangunan Pulp & Paper. Kerja sama berikutnya adalah perjanjian kerja sama Investasi, Pembangunan, dan Operasi Umum Highway dan Fasilitas Pendukung Transportasi Batubara dalam proyek Provinsi Kalimantan Tengah dengan beberapa institusi, yaitu PT Perkeretaapian Tambun Bungai, China Railway Group Limited dan PT Mega Guna Ganda Semesta.

Perjanjian berikutnya adalah Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan RMB dengan Bank Mayapada. Yang terakhir namun yang terutama adalah penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia. Nota kesepahaman tersebut menyatakan komitmen ICBC Grup untuk mendukung penuh perkembangan ekonomi Indonesia, terutama dalam pembangunan infrastruktur. Penandantanganan ini menjadi terobosan kerja sama antara kedua belah pihak.

"ICBC Grup termasuk Bank ICBC Indonesia akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur, transportasi, telekomunikasi, komoditas dan sektor-sektor lain yang berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian," kata Shen Xiaoqi.

ICBC Indonesia akan terus-menerus menjalankan visi dan misinya sebagai jembatan penghubung di bidang perekonomian, finansial dan kebudayaan antara Indonesia dan Tiongkok. ICBC aktif memberikan dukungan bagi proyek-proyek besar dan prospektif yang penting bagi perekonomian Indonesia, terutama di bidang pembangunan infrastruktur, transportasi, energi, telekomunikasi, komoditas umum, perlindungan lingkungan dan kontrak engineering berskala internasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement