REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah memastikan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meningkatkan volume ekspor.
"Saat ini nilai mata uang rupiah sedang melemah terhadap dolar AS, jadi perlu dimanfaatkan oleh industri dalam negeri, salah satunya UMKM," kata Wakil Ketua Bidang Investasi Kadin Jateng Didik Sukmono di Semarang, Senin (13/4).
Kadin Jateng sudah melakukan sejumlah upaya untuk memastikan pelaku UMKM memanfaatkan kondisi penguatan dolar AS melalui peningkatan volume ekspor, di antaranya ketersediaan bahan baku, kredit perbankan, dan membuka pasar luar negeri.
Untuk ketersediaan bahan baku tersebut, Kadin Jateng berupaya memberikan segala macam informasi mengenai bahan baku, khususnya dari lokal yang bisa dimanfaatkan untuk produksi.
Oleh karena itu, pelaku UMKM tidak perlu mendatangkan sebagian bahan baku dari luar negeri karena biaya impor yang dipastikan naik mengakibatkan proses produksi menjadi lebih tinggi.
Mengenai kredit perbankan, Kadin Jateng juga berupaya membuka akses agar pelaku UMKM bisa memperoleh penyaluran kredit dari perbankan. Pihaknya memastikan dengan orientasi pasar ekspor maka perbankan akan lebih optimistis dalam menyalurkan pinjaman kepada para pelaku UMKM.
Mengenai pasar luar negeri, Kadin menggandeng sejumlah pengusaha besar yang biasa mengirimkan barang ke luar negeri agar memberikan informasi kepada pelaku UMKM terkait dengan ketersediaan pasar tersebut. "Para pengusaha besar ini bisa menyampaikan pasar mana yang berpotensi dan barang apa yang dibutuhkan oleh pasar tersebut, dengan demikian para pelaku UMKM akan bisa menyesuaikan," katanya.
Pihaknya mengaku optimistis para pelaku UMKM akan bisa menjajaki pasar luar negeri selama mereka bisa konsisten menghasilkan produksi yang secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas lebih terjamin.
Kadin melalui Edukadin secara terjadwal melakukan pelatihan yang diikuti oleh para pelaku UMKM di Jawa Tengah mengenai pengelolaan manajemen dan produksi usaha secara profesional. "Dengan demikian, diharapkan mereka lebih siap dalam menghadapi persaingan pasar di luar negeri," katanya.