Senin 13 Apr 2015 16:10 WIB
Pengelolaan Blok Mahakam

Pusat Serahkan ke Pertamina, Gubernur Minta Total Dilibatkan

Rep: c84/ Red: Taufik Rachman
Lapangan Migas Blok Mahakam.
Foto: IST
Lapangan Migas Blok Mahakam.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengelolaan Blok Mahakam menjadi perhatian terutama bagi para stakeholders migas mengingat kontrak bagi hasil Blok Mahakam yang ditandatangani tahun 1967(diperpanjang tahun 1997 untuk jangka waktu 20 tahun), akan berakhir pada 2017.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memberikan mandat penuh kepada PT. Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam tersebut.

Namun, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak berharap Total E&P Indonesie masih dilibatkan dalam pengelolaan Blok Mahakam tersebut. Ia mengatakan hal ini lantaran khawatir produksi migas di wilayah tersebut akan mengalami penurunan begitu diambil 100 persen oleh Pertamina.

"Saya khawatir produksi Migas akan turun. Kalau sudah turun, yang rugi bukan hanya Kaltim, tapi Indonesia secara keseluruhan," ujarnya dalam acara seminar di Hotel Santika Premiere, Jakarta Barat, Senin (13/4).

Meski demikian, dia mendukung penuh Pertamina sebagai operator utama dalam pengelolaan Blok Mahakam tersebut, namun masalah teknologi menjadi perhatiannya dimana ia menilai Pertamina belum memiliki teknologi yang serupa dengan yang sudah dimiliki Total.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement