Jumat 10 Apr 2015 23:28 WIB

Perencana Keuangan: MMM Penipuan Berkedok Investasi

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Lembaga MMM atau Mavrodi Mondial Moneybox
Foto: mmmindonesiainfo.com
Lembaga MMM atau Mavrodi Mondial Moneybox

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan Mike Rini Sutikno meminta masyarakat tidak tergiur dengan tawaran investasi yang menjanjikan imbal hasil tinggi dalam waktu cepat seperti Mavro Modial Moneybox atau yang lebih dikenal dengan sebutan Manusia Membantu Manusia (MMM).

Rini menilai MMM merupakan penipuan berkedok investasi. Bagaimana tidak, MMM menjanjikan imbal hasil 30 persen dalam sebulan dari nilai investasi nasabah. Jadi, jika seseorang menyetor dana Rp 1 juta, maka akan mendapat keuntungan Rp 300 ribu di bulan berikutnya.

"Ini sudah jelas penipuan berkedok investasi. Mana ada investasi yang menjanjikan imbal hasil sedemikian besar dalam waktu singkat," kata Mike kepada Republika.

Dia mencontohkan, investasi berupa obligasi swasta yang dianggap paling menarik saja hanya menjanjikan imbal hasil 10-20 persen. "Itu pun dalam setahun. Bukan dalam sebulan seperti MMM," kata Mike dengan nada ketus.

Mike mengatakan MMM cukup menarik minat masyarakat Indonesia karena menawarkan skema cepat kaya tanpa kerja. Selain itu, MMM juga mencoba menyentuh psikologis masyarakat bahwa dengan dana yang disetorkannya, seseorang telah membantu orang lain untuk kegiatan yang mulia.

"Ini juga penipuan berkedok investasi sosial. Skema cepat kaya tanpa kerja ini tentu mengincar orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan mendalam soal investasi," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement