REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dana bantuan yang diberikan oleh Kanada untuk Indonesia diharapkan bisa digunakan untuk mengembangkan usaha kecil menengah (UKM) bagi kaum perempuan. Sekaligus meningkatkan ekspor sebesar 300 persen melalui pemberdayaan dan penguatan pengusaha perempuan.
"Kami ingin mencetak lebih banyak perempuan pengusaha untuk memperkuat peran UKM," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (9/4).
Nus mengatakan, selama ini hubungan perdagangan Indonesia dengan Kanada terus mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir.
Namun, Indonesia masih mengalami defisit dengan Kanada selama periode tersebut. Nus berharap kerja sama ini dapat meningkatkan ekspor ke Kanada guna mempersempit nilai defisit tersebut.
"Kerja sama ini merupakan salah satu upaya yang penting untuk mencapai target peningkatan ekspor sebesar 1,82 miliar dolar AS pada tahun 2019 ke pasar Kanada," kata Nus.
Neraca perdagangan Indonesia-Kanada, masih mengalami penurunan. Total perdagangan pada 2014 sebesar 2,61 miliar dolar AS mengalami penurunan sebesar 9,48 persen, dibanding 2013 yang tercatat sebesar 2,85 miliar dolar AS.
Sementara, ekspor Indonesia ke Kanada pada 2014 tercatat sebesar 755,02 juta dolar AS mengalami penurunan dibanding 2013 yang tercatat sebesar 782,35 juta dolar AS.