REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pertumbuhan perbankan Syariah di Uni Emirat Arab (UEA) meningkat dua kali lipat dari perbankan konvesional. Aset syariah pada 2019 di UEA ditargetkan mencapai 263 miliar dolar AS. Peningkatan dua kali lipat tersebut dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi atas produk syariah.
Berdasarkan laporan yang dilansir dalam berita The Time of India, sektor keuangan Syariah pada tahun 2014 mencapai 127 miliar dolar AS. Angka tersebut merupakan terbesar ketiga di pasar perbankan syariah setelah Arab Saudi dan Malaysia.
Pemimpin Islamic Finance Global di Ernest & Young Global Limited (EY), Ashar Nazim mengatakan, sebagian bank Syariah di UEA mengincar pertumbuhan pendapatan. Hal itu bisa dilakukan dengan melakukan transformasi pengalaman dalam bisnis domestik yang dipimpin oleh meraka.
“Melihat kinerja positif bank syariah di UEA, negara ini diharapkan menjadi salah satu pasar utama yang mendorong masa depan industri perbankan syariah di dunia internasional,” ujar Ashar, Rabu (1/4).
Ashar menambahkan, reputasi perbankan syariah tergantung kepada cara bank terlibat dengan pelanggan. Karena itu, kata Ashar, intervensi peraturan pada desain produk dapat membantu menarik dan melindungi konsumen.