Ahad 29 Mar 2015 19:28 WIB

BI Dukung Muslimat Jadi Agen Layanan Keuangan

 Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) meninggalkan ruangan usai mengikuti rakor di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).   (Antara/Wahyu Putro)
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) meninggalkan ruangan usai mengikuti rakor di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Indonesia (BI) mendorong kepada Muslimat Nahdlatul Ulama untuk menjadi agen layanan keuangan mengingat potensi muslimat memiliki kepesertaan yang cukup banyak.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Surabaya, Ahad (29/3), mengatakan saat ini banyak di antara masyarakat yang belum banyak menggunakan sarana perbankan untuk kebutuhannya.

"Oleh karena itu dengan menggerakkan kader muslimat sebagai agen layanan keuangan sangat membantu warga masyarakat karena kalau mengandalkan pembukaan cabang bank di wilayah pelosok membutuhkan biaya yang cukup mahal," katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan pemberian sumbangan kepada anak yatim di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.

Ia mengemukakan dari data yang ada, pada tahun 2012 hanya sekitar 48 persen rumah tangga di Indonesia yang menggunakan jasa keuangan.

"Sementara itu, dari data yang dimiliki bank dunia pada tahun 2010 dari sepuluh orang hanya tiga orang saja yang memiliki buku tabungan. Itu artinya masyarakat Indonesia belum disentuh sistem keuangan formal," katanya.

Ia berharap dengan masuknya sistem keuangan akan mendorong seseorang menabung dan jika perlu kebiasaan tersebut harus dibudayakan.

"Potensi kesejahteraan akan semakin besar dan mampu mengurangi kemiskinan dan masyarakat," katanya.

Ia mengemukakan Bank Indonesia akan terus menjalin kerja sama dengan muslimat untuk mengembangkan program perluasan akses keuangan dengan menjadi agen layanan keuangan digital.

"Keluarga muslimat NU menjadi kepanjangan tangan sistem keuangan perbankan untuk memberikan layanan kepada masyarakat, dan juga kepada lingkungan keluarga yang lebih besar," katanya.

Hanya dengan berbekal sarana telepon genggam, kata dia, aktivitas perbankan tanpa harus datang agen layanan keuangan digital.

"Keuangan digital tersebut masyarkat beberapa aktivitas perbankan penyetoran uang bisa transfer uang dan juga melakukan pembayaran berbahagia kebutuhan sehari hari," katanya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Muslimat Khofifah Indarparawansa mengatakan siap mendukung program tersebut.

"Saat ini muslimat harus ikhtiar serta memiliki telepon genggam serta melakukan notifikasi untuk menjadi agen layanan keuangan tersebut," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement