Jumat 27 Mar 2015 16:35 WIB

Papua Sambut Layanan Laku Pandai

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Launching Laku Pandai: (dari kiri-kanan) Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida, Dirut BRI Asmawi Syam, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Dirut BCA Jahja Setiaatmadja, Dirut Bank Mandiri Budi G.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Launching Laku Pandai: (dari kiri-kanan) Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida, Dirut BRI Asmawi Syam, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Dirut BCA Jahja Setiaatmadja, Dirut Bank Mandiri Budi G.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi Papua menyambut positif program Layanan Keuangan tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah meluncurkan program Laku Pandai di Jayapura, Jumat (26/3).

Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe dalam sambutannya di acara tersebut mengatakan, perkembangan perbankan di Papua belum cukup membangkitkan ekonomi di Papua. Sebab terkendala minimnya infrastruktur dan mahalnya bahan baku. Selain itu, akses perbankan yang belum bisa menjangka masyarakat Papua.

Menurutnya, hal itu menyebabkan kurangnya edukasi kepada masy di Papua yang jauh dari kota. Masyarakat tersebut butuh waktu dan biaya besar untuk mendapat akses keuangan sehingga sulit menabung dan mengajukan pinjaman dana.

"Layanan ini akan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang produk perbankan dan mendorong untuk menabung. Kendala keterbatasan kantor perbankan juga dapat teratasi," kata Lukas dalam sambutannya di acara tersebut.

Dia menilai, program Laku Pandai merupakan terobosan bagus dalam menigkatkan layanan dan akses perbankan. Diharapkan, layanan keuangan yang dapat dilayani tidak hanya transfer, setor, menabung, serta pembayaran pulsa dan listrik, tapi juga pembukaan tabungan dan melayani pinjaman untuk kebutuhan modal usaha masyarakat.

"Saya berharap akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di sektor usaha UMKM. Saya berharap dengan dibukanya akses pinjaman bisa mengurangi pengaruh rentenir," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad mengatakan, dengan Laku Pandai bank tidak harus mendirikan kantor, hanya perlu merekrut agen. Laku Pandai bertujuan agar penetrasi keuangan merata sampai ke pelosok-pelosok. Dia berharap bank-bank lain juga melaksanakan program Laku Pandai. Menurut Rencana Bisnis Bank, sebanyak 17 bank yang mengajukan akan melaksanakan program Laku Pandai. Pada tahap awal, terdapat empat bank yang meluncurkan program tersebut yakni BRI, Bank Mandiri, BCA, dan BTPN.

 

Menurutnya, keinginan pemerintah mendekatkan layanan keuangan kepada masyarakat semakin bisa direalisasikan. Agen Laku Pandai, lanjutnya, bisa menjadi mitra bank dan OJK untuk mengenalkan layanan jasa keuangan kepada masyarakat.

 

"Kalau program ini bisa intensif dilakukan dengan baik, tiga tahun ke depan akan bertambah 20-30 juta orang yang terhubung layanan perbankan yang tadinya tidak terhubung. Kita berharap ini bisa dinikmati pemerintah daerah," jelas Muliaman dalam sambutannya di acara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement