REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri menargetkan jumlah agen laku pandai pada akhir 2015 sebanyak 9.000 agen. Pada tahun ketiga ditargetkan menjadi 50 ribu dan 200 ribu-300 ribu pada tahun kelima.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tidak menargetkan angka yang lebih tinggi karena belum punya pengalaman mengelola program laku pandai.
"Tahun pertama adalah tahun konsolidasi pembentukan infrastruktur jaringan. Kita target nasabah 200 ribu nasabah yang masing-masing secara konsisten aktif dan melakukan transaksi minimal satu kali seminggu," jelas Budi dalam konferensi pers di kantor pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta, Kamis (26/3).
Budi menambahkan, program laku pandai Bank Mandiri berbasis telepon genggam atau mobile based. Menurutnya, hal itu jauh lebih murah infrastrukturnya. Dibandingkan dengan membuka kantor cabang yang butuh modal sekitar Rp 1 miliar. Meski demikian, menurutnya ada dua transaksi yang tidak bisa dilayani dengan handphone yakni transfer tunai dan tarik tunai.
"Target kita tahun ini membentuk jaringan, meluncurkan produk, dan nasabah diedukasi terkait transaksi. Ke depan kami akan mengembangkan produk-produk kredit dan asuransi," imbuhnya.