REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Bulog Sumatera Utara membantah adanya penjualan beras dari Thailand di tahun 2015.
“Kalau ada beras bulog impor yang beredar di pasaran, barangkali itu hasil impor kami tahun 2014 lalu,” ujar Humas Bulog Sumut Rudi Adlyn, Rabu (25/3).
Dia mengatakan, pada tahun 2014 lalu, Bulog Sumut menerima beras impor dari Bulog Pusat sebanyak 50 ton. Namun, keseluruhan stok beras tersebut sudah dilepas ke pasaran.
Rudi melanjutkan, untuk tahun 2015 Bulog tidak berencana untuk melakukan importasi beras. Bulog berencana memaksimalkan hasil panen beras di masing-masing daerah.
Selain itu, ketersediaan beras hasil panen lokal daerah sumut mencukupi untuk menutupi kebituhan beras di Sumut.
“Tahun 2015 tidak ada rencana impor. Beras kita aman,” ujarnya.
Rudi mengatakan, sumber utama beras di Sumut adalah berasal dari beberapa daerah seperti Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, dan Langkat. Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai merupakan kabupaten penghasil beras paling banyak di Sumut.
“Kalau panennya bagus, ya kita serap. Saat ini kita berusaha memaksimalkan pemelian beras dari daerah masing-masing,” ujarnya.