REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Saat ini umat Islam di Jerman memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menginvestasikan uang mereka. Ini karena, pemerintah Jerman telah memberikan lisensi kepada bank syariah untuk beroperasi penuh dan pertama kalinya di negara Eropa.
"Riset pasar kami menunjukkan, bahwa 21 persen Muslim di negara ini akan menggunakan bank syariah sebagai tempat penyimpanan uang mereka," ungkap Managing Director Kuveyt Turk Bangk Ag, Kemal Ozan, seperti yang dilansir onislam.net, Selasa (24/3).
Ozan menjelaskan, Kuveyt Turk berharap bisa memasuki kekayaan potensial pelanggan potensial di Jerman. Terutama, tabahnya, di antara empat juta Muslim yang tinggal di negara ini.
Bank yang menggunakan pedoman syariah ini akan disebut KT Bank AG. Bank ini akan menggunakan Frankfurt sebagai basisnya dan bertujuan untuk memanfaatkan komunitas Muslim terbesar kedua di Eropa. Sebagaimana diketahui, sebagian besar wilayah tersebut merupakan keturunan Turki.
Dengan adanya bank syariah ini, umat Islam bisa menerapkan hukum syariah dalam dunia perbankan. Hukum syariah dalam perbankan itu penting karena Islam memang melarang Muslim menggunakan riba. Umat Islam dilarang berurusan dengam riba, baik yang menerima atau membayar bunga pinjaman.
Selama beberapa tahun terakhir, keuangan Islam telah lambat untuk bisa mendapatkan pijakan di Eropa. Di Inggris, keuangan Islam utama Eropa mampu terbentuk dengan adanya lima bank syariah yang beroperasi penuh. Kemudian, usaha ini juga sedang dilakukan Luxembourg yang berencana akan meluncurkan pemberi pinjaman Islam sendiri.