Senin 23 Mar 2015 11:10 WIB

Saudi: Harga Minyak Tidak Mungkin Rebound

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Harga uMinyak Dunia Turun - ilustrasi
Foto: blogspot.com
Harga uMinyak Dunia Turun - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Perwakilan Arab Saudi di OPEC mengatakan, harga minyak tidak mungkin mencapai level rekor seperti yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Gubernur OPEC Saudi Mohammed al-Madi mengatakan, konferensi energi yang memukul harga minyak antara 100 dolar sampai 120 dolar per barel lagi akan sulit.

 

Dalam pertemuan di Riyadh, Madi juga mengatakan kebijakan minyak negaranya tidak memiliki dimensi politik.

Saudi merupakan produsen terbesar OPEC dan memiliki suara dominan dalam kelompok.  Pada Jumat (20/3), minyak mentah Brent ditutup pada level 55,2 dolar AS per barel, sementara minyak AS di level 46,5 dolar AS per barel.

Ditanya apakah harga bisa kembali ke level tertinggi seperti sebelumnya, Madi mengatakan, 100 dolar AS sampai 120 dolar AS per barel dirasa sulit uhtuk mencapai 120 dolar AS di lain waktu.

Dia juga menolak anggapan Arab Saudi membiarkan jatuhnya harga minyak karena alasan politik dan kompetitif. Iran telah mengkritik penolakan Arab Saudi untuk mendukung harga minyak dengan memotong produksi.

Sementara itu, beberapa analis telah berspekulasi terkait kesediaan Arab Saudi untuk melihat kemerosotan harga karena akan merugikan industri gas shale yang sedang booming di Amerika.

"Tidak ada apapun dimensi politik dalam apa yang kita lakukan di kementerian minyak, visi kami adalah komersial dan ekonomi. Kami tidak menentang siapa pun atau melawan [produksi AS shale gas], sebaliknya kita menyambutnya, seperti menyeimbangkan pasar dalam jangka panjang," ujarnya seperti dilansir BBC, Ahad (22/3).

Dia mengatakan, mengurangi separuh harga minyak sejak pertengahan tahun lalu karena pasokan dan permintaan faktor fundamental, tidak ada kebijakan non-ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement