REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman membantah Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah telah membuka kran impor. Menurutnya, pemerintah tak akan melakukan impor karena stok beras aman.
Ditemui usai mengantar Presiden Joko Widodo yang bertolak menuju Jepang dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Amran menjelaskan bahwa stok beras di Bulog saat ini satu juta ton lebih yang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Stok tersebut, kata dia, cukup untuk konsumsi selama dua bulan.
"Itu baru dari dua provinsi. Jadi tidak akan impor, Insya Allah," kata Amran, Ahad (22/3).
Amran menuturkan, Jokowi juga sempat bertanya padanya mengenai perkembangan panen sebelum menaiki pesawat kepresidenan. Pada presiden, Amran melaporkan bahwa pada Maret ada 2,4 juta hektare sawah yang siap panen. Saat ini, baru 30 persen dari jumlah tersebut yang telah dipanen. Kemudian, pada April mendatang akan ada panen 2 juta hektare sawah lagi.