Jumat 20 Mar 2015 20:00 WIB

Kadin Akan Promosikan Indonesia Timur

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Satya Festiani
Salah satu kawasan transmigrasi di Indonesia timur.
Salah satu kawasan transmigrasi di Indonesia timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) wilayah Indonesia Timur tengah bersiap menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kadin Indonesia Timur di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada 13 hingga 15 Mei mendatang. Selain Rakernas, Kadin Indonesia Timur juga bakal menggelar 'Trade and Investment Forum: East Indonesia Regions'.

Menurut Wakil Ketua Umum Kadin sekaligus Koordinator Indonesia Wilayah Timur, Annar Salahuddin Sampetoding, kegiatan ini merupakan bentuk mempromosikan potensi daerah willayah Indonesia Timur dan menggalang kerjasama bisnis serta investasi secara terbuka untuk pengusaha swasta nasional dan investor asing.

Kadin, ujar Annar, akan terus mendorong realisasi kerja sama bisnis dan investasi lewat program kemitraan, yaitu Public to Private Partnertship dan Private to Private Partnership. ''Ini menjadi model partisipasi swasta dalam program nasional bagi percepatan pembangunan ekonomi wilayah Indonesia Timur,'' tutur Annar di Kantor Kadin, Jakarta, Jumat (20/3).

Pihaknya, kata Annar, juga akan memfasilitasi perusahaan-perusahaan di berbagai sektor prioritas industri untuk mendapatkan informasi atas potensi dan proyek-proyek pembangunan yang akan dilaksanakan. Tidak hanya itu, Kadin Indonesia Timur juga telah mengembangkan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi di wilayah Indonesia Timur dan Pemerintah Pusat atas penyediaan informasi tersebut.

Namun, Annar menegaskan, langkah strategis harus bisa segera dilakukan untuk mendukung percepatan pembangunan dan mendukung iklim investasi yang baik di kawasan Indonesia Timur. Langkah strategis itu antara lain penghapusan ketimpangan ekonomi, perluasan lapangan kerja, dan pembangunan masyarakat berbasis pemberyaan perempuan dan keluarga.

''Kami harap alih teknologi ke kawasan Indonesia Timur juga dipercepat, demikan juga keterampilan dan kewirausahaan. Pengembangan kapasitas bisnis dan keuangan masih perlu ditingkatkan,'' ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement