REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Pertamina (Persero) terus mensuplai dan melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk mempertajam analisis dalam skema transisi Blok Mahakam, Kalimantan Timur dengan proporsi indeks sebesar 100 persen.
"Akan mengarah bagaimana meyakinkan bahwa produksi pada pengambil alihan tak terganggu. Jadi saya kira itu yang perlu diyakinkan oleh Pertamina sendiri," kata Direktur Utama PT Pertamina Dwi Sucipto setelah memberikan Kuliah Umum di Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, Jumat (20/3).
Sejauh ini, lanjut dia, kendala yang dihadapi adalah melakukan analisa lebih lanjut supaya tidak ada penurunan produksi di awal masa transisi. Namun, Dwi mengaku belum tahu dengan siapa PT Pertamina akan bekerjasama untuk meningkatkan produksi.
Dikatakannya, PT Pertamina akan mendapat keuntungan renew yang lebih baik dari pelimpahan Blok Mahakam ini. Keuntungan bagi pemerintah, ujar Dwi, bisa menjustifikasi Blok Mahakam agar bagaimana berdampak lebih baik bagi negara.
"Karena kalau nanti porsinya (100 persen) Pertamina sebagai operator, sebenarnya itu juga porsinya untuk negara," tutur dia.
Sebelumnya, secara tersirat Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, menyerahkan hak pengelolaan blok Mahakam kepada PT Pertamina. Meski secara rinci, belum ada keputusan tentang porsi PT Pertamina di Blok Mahakam. Namun, PT Pertamina masih berharap banyak, agar 100 persen hak pengelolaan jatuh ke tangan perusahaan berplat merah itu.