Kamis 19 Mar 2015 21:29 WIB

Ekonomi tak Stabil, Sofyan Djalil Siap Dievaluasi Jokowi

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil usai melakukan diskusi dengan pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil usai melakukan diskusi dengan pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menyatakan siap dievaluasi Presiden Joko Widodo. Hal itu lantaran stabilitas ekonomi yang menjadi tanggung jawabnya akhir-akhir ini kurang baik. Terutama meroketnya harga kebutuhan pokok terutama beras.

"Saya tentu siap untuk itu (dievaluasi atau diresuffle)," kata Sofyan di gedung KPK Jakarta, Kamis (19/3).

Terkait kenaikan harga beras, Sofyan mengaku sama sekali tak mengetahui adanya mafia beras ‎yang 'bermain'. Namun, beberapa hari terakhir harga beras di pasaran berangsur-angsur turun. "Saya tidak tahu soal mafia beras," ujarnya.

Seperti diketahui, harga beras pada beberapa waktu lalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Presiden Jokowi yang melakukan survei harga beras di Pasar Cipinang beberapa waktu lalu menemukan harga beras yang melonjak tinggi.

Untuk beras jenis IR3, naik menjadi Rp 10.300 perkilo yang kini sudah turun menjadi Rp 7.900 perkilo. Sedangkan untuk harga beras IR2, sempat naik menjadi Rp10.500 perkilo dan kini sudah turun menjadi Rp 8.400 perkilo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement