Kamis 19 Mar 2015 07:42 WIB

Jerman Berminat Bantu Masalah Timah Negeri Laskar Pelangi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indah Wulandari
Salah satu obyek wisata Pangkalpinang, Museum Timah.
Foto: dok Republika
Salah satu obyek wisata Pangkalpinang, Museum Timah.

REPUBLIKA.CO.ID,MANGGAR -- Pemerintah Jerman melalui Bundesanstalt für Geowissenschaften und Rohstoffe (BGR) atau Lembaga Pemerintah Federal Jerman untuk Geosains dan Sumber Daya Alam bakal masalah pertambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung, khususnya di Kabupaten Belitung Timur (Beltim).

Bantuannya berupa konsultasi pembuatan protap dan Standar Operasional Procedure (SOP) pertambangan serta reklamasi lahan tambang ini rencananya akan berjalan pada pertengahan tahun 2015.

"Ini hanyalah bantuan pilot project kecil yang didukung oleh para ahli. Tahap pertama ini hanya misi penilaian untuk melihat siap yang tertarik dan apa yang bisa kami kerjakan,” terang Kepala Unit Pertambangan dan Keberlanjutan BGR  Gudrun Franken, Rabu (18/3).

Gudrun yang didampingi oleh koleganya Jurgen Vasters, Sekretaris Satu Kedutaan Besar Jerman Johannes Kerner , dan Direktur PT Austindo Aufwind New Energy Thomas Wagner menyatakan, proyek  ini akan segera berjalan jika Pemerintah Kabupaten Beltim berminat untuk bekerja sama.

Gudrun menyebutkan, setiap tahunnya Jerman mengimpor 20.000 ton timah untuk keperluan berbagai industri, namun mayoritas timah yang diimpor berasal dari negara-negara Amerika Selatan.

Sementara Bupati Beltim Basuri Tjahaja Purnama sangat menyambut baik bantuan yang ditawarkan Pemerintah Jerman. Ia menyatakan, akan menunggu proposal kerjasama yang akan diajukan oleh BGR.

“Dalam rangka untuk membantu masalah lingkungan, mereka akan membuat protap dan SOP. Bagaimana pertambangan yang baik, reklamasi yang baik, dan lain sebagainya. Kita sangat apresiasi.  Nanti mereka akan datang lagi ke sini untuk penandatangan perjanjian,” ujar Basuri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement